MAKALAH
STATISTIKA DASAR TENTANG DATA
STATISTIKA
STATISTIKA
DASAR
Dosen Pembimbing : Iis F, S.Pd.,M.Si
Disusun
oleh :
Nama : Ajang Nurjaman
Prodi : Statistika
Pendidikan
SEKOLAH
TINGGI ILMU TARBIYAH
(STIT) ATTAQWA
QURROTA A’YUN
SAMARANG – GARUT
Tahun
2016-2017
Jl. Raya
Cikamiri Ds. Sirnasari – Samarang Garut Telp. -
Kode Pos :
44161 Hp. 085 220 976 282
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Data dan statistik mempunyai hubungan yang sangat
erat. Selain itu, keduanya juga mempunyai hubungan yang sangat erat dengan
kehidupan manusia sehari-hari, dengan bidang ilmu pengetahuan, baik yang
eksakta, sosial, ekonomi, bisnis dan lain-lain. Data dan statistik serta fungsi
keduanya, banyak memberikan kegunaan yang sangat tidak ternilai bagi manusia,
bagi kita semua.
Dengan data, kita mengetahui gambaran perusahaan
sekarang, masalah apa yang sedang dihadapi, mengapa terjadi masalah-masalah
tersebut, serta bagaimana cara pemecahannya. Dengan data, kita dapat meramal
atau memperkirakan, apa yang kira-kira bakal terjadi di masa mendatang. Dengan
data, kita pun bisa membuat perencanaan, peramalan, mengontrol pelaksanaan,
mengevaluasi target apakah tercapai atau tidak, dan sebagainya. Dengan adanya
data, kita dapat banyak mengetahui tentang berbagai hal. Dengan data, kita bisa
mengambil keputusan-keputusan, kebijakan-kebijakan perusahaan, dan
sebagainya.Pendeknya, fungsi dan manfaat data sangat penting dan banyak sekali.
Sering kali, akan berbahaya jika kita mengambil kesimpulan dan keputusan tanpa
didukung oleh data. Orang bilang ”Speak with data”, berbicaralah dengan data
agar objektif dan lebih akurat.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun
rumusan masalah dalam makalah ini yaitu :
1. Apa itu statisti ?
2. Bagaimana penggolongan statistik ?
3. Sebutkan ciri khas statistik ?
4. Jelaskan permasalahan statistik !
5. Jeleskan pengertian statistik pendidikan !
6. Jelaskan fungsi
dan kegunaan statistik dalam dunia pendidikan !
7. Apa itu data statistik ?
8. Sebutkan
macam-macam data ?
9. Jelaskan sifat
data statistik
10. Sebutkan beberapa macam contoh data statistik dalam dunia
pendidikan ?
11. Jelaskan teknik
pengumpulan data !
12. Jelaskan prinsip pengumpulan data statistik kependidikan
!
13. Sebut dan jelaskan alat
atau instrumendata statistik pendidikan !
1.3 Tujuan
Adapun tujuan
dalam makalah ini yaitu :
1. Mengetahui apa itu statistik.
2. Mengetahui bagaimana penggolongan statistik.
3. Mengetahui ciri khas statistik.
4. Mengerti akan permasalahan statistik.
5. Memahami pengertian statistik pendidikan.
6. Mengetahui
fungsi dan kegunaan statistik dalam dunia pendidikan.
7. Mengerti apa itu
data statistik.
8. Mengetahui akan
macam-macam data.
9. Memahami sifat
data statistik.
10. Dapat menyebutkan beberapa macam contoh data statistik
dalam dunia pendidikan.
11. Mengetahui teknik
pengumpulan data.
12. Memahami prinsip pengumpulan data statistik kependidikan.
13. Mengetahui alat
atau instrumendata statistik pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Statistik dan Statistik Pendidikan
2.1.1
Statistik

Secara
etimologi kata “statistik“berasal dari
kata status (bahasa latin) yang
mempunyai persamaan arti dengan kata state
(bahasa inggris)atau kata staat (belanda
),dan yang dalam bahasa indonesianya diterjemakaan menjadi negara. Dalam kamus bahasa inggris akan kita
jumpai kata statistiks sebagai “ilmu
statistik“. Kata
statistik diartikan sebagai “ukuran yang diperolehkan atau berasal dari
sample,”yaitu sebagai lawan dari kata “parameter”yang berarti”ukuranyang
diperoleh atau berasal dari populasi .”
Dalam buku
karangan narr herrhyanto dan
h.m akib hamid (2007), kata statistik dapat diartikan sebagai kumpulan
angka-angka mengenai suatu masalah, sehingga dapat memberikan gambaran mengenai
masalah tersebut.
Ditinjau
dari segi termologi ,istilah “statistik” mengandung berbagai macam pengertian, yaitu:
·
Pertama,
Istilah
“statistik’ kadang diberi pengertian sebagai data statistik yaitu kumpulan bahan
keterangan yang berupa angka atau bilangan atau dengan istilah lain, “statistik “adalah deretan atau
kumpulan angka yang menunjukan keterangan cabang kegiatan hidup tertentu.
·
Kedua,
Istilah “statistik” juga sering diberi
pengertian sebagai kegiatan “perstatistikan” atau kegitan penstatistikan.
·
Ketiga,
Statistika
adalah metode yang mempelajari pengumpulan, pengaturan, perhitungan,
penggambaran, dan penganalisaan data, serta penarikan kesimpulan yang valid
berdasarkan penganalisaan yang dilakukan dan pembuatan keputusan yang rasional, sehingga kumpulan bahan keterangan yang berupa angka itu “dapat berbicara”atau dapat
memberikan pengertian dan makna tertentu.
·
Keempat,
Istilah “statistik” dewasa ini dapat
diberi pengertian sebagai “ilmu statistik”.
llmu statisitk tidak lain adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari dan
mengembangkan secara ilmiah.

Berdasarkan
fungsinya, statistik sebagai ilmu pengetahuan
dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu:
1.
Statistik
deskriptif,
Statistik deskriptif atau yang dikenal
pula dengan istilah deduktif, ialah statistik yang tingkat perkerjaanya
mencakup cara-cara menghimpun , menyusun atau mengatur, mengelolah, menyajikan
dan menganalisis data angka agar dapat memberikan gambaran teratur, ringkas,
dan jelas mengenai suatu gejala, peristiwa atau keadaan.
Statistika Deskriptif hanya
menggambarkan dan menganalisis kelompok data yang diberikan tanpa penarikan
kesimpulan mengenai kelompok data yang lebih besar.
2.
Statistik
inferensial
Statistik inferensial atau dengan istilah statistik induktif, merupakan statistik lanjutan atau statistik mendalam yaitu statistik yang menyediakan aturan atau cara yang dapat dipergunakan
sebagai alat dalam rangka menarik kesimpulan yang bersifat umum,dari kesimpulan
data yang telah di susun dan diolah. Dalam statistika inferensial biasanya
memasukan unsur peluang dalam menarik kesimpulannya.

Pada
dasar-nya statistik sebagai ilmu
pengetahuan memiliki tiga ciri khusus yaitu:
A. Statisitik
selalu bekerja dengan angka atau bilangan (dalam hal ini adalah data
kuantitatif).
B. Statistik
bersifat objektif, Ini mengandung
pengertian bahwa statistik selalu bekerja menurut objeknya atau bekerja apa
adanya.
C. Statistik
bersifat universal,
Ini mengandung pengertian bahwa ruang
lingkup atau ruang gerak dan bidang garapan statisitk tidaklah sempit.

Hanartanto
Sigit,B.st, dalam bukunya statistik
suatu pengantar (1996) mengemukakan ada tiga permasalahan dasar dalam statistik, yaitu:
1.
Permasalahan
tentang rata-rata(average).
Betapa tidak,
kita sering mengunakan pengertian “rata-rata” (average) dalam kehidupan kita sehari-sehari. Semua telah mengenal
konsep ”rata rata” ini baik digunakan untuk hal yang sepele atau sederhana.
2.
Permasalahan
tentang pemencaran atau penyebaran (variability atau dispersion),
Dengan
sederhana disini kita telah mengenal kata yang sudah diindonesiakan ,yaitu
”variasi” yang artinya ”banyak ragamnya”. Dalam statistik justru kita biasanya
mengusahakan supaya sesuatu itu tidak banyak variasinya supaya varibilitasnya
kecil.
3.
Permasalah
tentang saling-hubungan (korelasi).
Tiga persoalan
statistik: ”rata-rata”, “varibilitas” dan “korelasi” inilah yang merupakan
persoalan dasar statistik-suatu persoalan yang sudah pasti tidak asing lagi.
2.1.2
Statistik
Pendidikan

Pada setiap
lapangan pekerjaan, baik pemerintah, pendidikan pertanian, perdagangan, maupun
lapangan pekerjaan lain, setiap pimpinan instansi (manajer) selalu berhadapan
dengan masalahatau persoalan yang antara lain dinyatakan dengan angka-angka.
Dari kumpulan angka ini, ia berusaha menarik kesimpulan yang dianggap atau
diharapkan cukup beralasan untuk memberikan gambaran atau penjelasan inilah
mengenai persoalan itu.
Untuk
memberikan kesimpulan itu, Pemimpin (manajer) menyusun dan menyajikan
angka-angka tersebut dalam sebuah daftar atau table yang disebut dengan
statistic. Untuk memperoleh sekumpulan informasi yang menjelaskan masalah
menarik kesimpulan yang benar tentu saja harus melalui beberapa proses, yaitu meliputi
proses pengumpulan informasi, pengelolahan informasi, dan proses penarikan
kesimpulan. Dan kesemuanya itu memerlukan pengetahuan tersendiri yang disebut
statistika.
Begitupun dalam
dunia pendidikan yang dikenal dengan istilah statistic pendidikan yang
merupakan cabang dari ilmu statistika. Di dalam statistic pendidikan banyak
dibahas dan dikembangkan
prinsip-prinsip, metode, dan prosedur yang digunakan sebagai cara
pengumpulan, menganalisis, serta menginterpretasikan sekumpulan data yang
berkaitan dengan dunia pendidikan. Wujudnya bisa berupa kegiatan mengumpulkan
data-data yang berkaitan dunia pendidikan, seperti kegiatan mengolah dan
menganalisis data-data pendidikan untuk kemudian dintrepetasikan dalam diagram
grafik yang menggambarkan kondisi suku suatu data statistic pendidikan.
Kata
statistik dalam istilah statistik pendidikan diartikan sebagai ilmu pengetahuan
yaitu ilmu pengetahuan yang membahas atau mempelajari atau mengembangkan
prisip-prinsip atau metode dan prosedur yang ditempuh atau dipergunakan,dalam
rangka pengumpulan,penyusunan penyajian,penganalisaan bahan keterangan yang berwujud angka, mengenali hal-hal yang bekaitan
dengan pendidikan dan penarikan kesimpulan, serta perkiraan.
4.
Fungsi Dan
Kegunaan Statistik Dalam Dunia Pendidikan
Fungsi
yang dimiliki oleh statistik dalam dunia pendidikan adalah menjadi alat bantu,maka berlandasan pada data
eksak itu ia akan dapat:
a.
Memperoleh
gambaran baik gambaran secara khusus maupun gambaran secara umum tentang suatu
gejala, dan keadan suatu peristiwa.
b.
Mengikuti
perkembangan atau pasang surut mengenai gejala.
c.
Melakukan
pengujian.
d.
Mengetahui.
e.
Menyusun
laporan yang berupa data kuantitatif dengan teratur, ringkas, dan jelas.
f.
Menarik
kesimpulan secara logis, mengambil kesimpulan secara tepat dan mantap.
2.2 Data Statistik dan Data Statistik Pendidikan
2.2.1
Data Statistik

Data adalah sejumlah informasi yang dapat
memberikan gambaran tentang suatu keadaan atau masalah, baik yang berupa
angka-angka (golongan) maupun yang berbentuk kategori, seperti, baik, buruk,
tinggi, rendah dan sebagainya. Dalam menarik suatu kesimpulan atau membuat sutu
keputusan seorang peneliti memerlukan data yang benar. Apabila data yang salah
digunakan untuk membuat keputusan, keputusan yang dihasilakan menjadi tisak
tepat atau dengan istilah yang lain data yang salah akan menyesatakan, begitu
halnya dengan data statistic pendidikan.
Misalnya
berdasarkan penelitian, mata pelajajaran matematika siswa SMU adalah 4,5.
Kemudian dilaporkan kepada pihak yang hendak membuat sutu keputusan atau
kesimpulan bahwa rat-rata mata pelajran matematika SMU adalah 5 sehingga kesimpulan
maupun kebijakan yang ditetapkan menjadi salah.
Agar
tidak terjadi kesalahan yang mengakibatkan kerugian besar, data yang baik harus
memnuhi beberapa persyaratan berikut ini:
Ø Objektif
Data
yang diperoleh dari hasil penelitian harus menggambarkan keadaan sebenarnya.
Misalnya apabila dalam sebuah penelitian, jumlah lulusan SLTP yang melanjutkan
ke SLTA 60%, data yang akan diperoleh harus 60%.
Ø Relevan
Data
yang diperoleh harus ada kaitannya dengan permaslahan yang akan diteliti. Misalnya kita ingin mengetahui penyebab hasil
penjualan barang menurun maka data yang dianggap relevan untuk dikumpulakan
adalah mutu barang, daya beli, pesaing, barang lain yang sejenis, harga barang, biaya advertensi,
dll.
Ø Sesuai zaman (Up to Date)
Data
tidak boleh tertinggal zaman (usang) sebab adanya perkembangan waktu dan
teknologi ,emeybabkan suatu kejadian dapta mengalami perubahan dengan cepat.
Ø Representetif
Data yang diperoleh dari hasil penelitian smapel harus
memiliki atau menggambarka keadaa populasinya.Misalnya kita ingin mengetahui
minat baca masyarata yang haru diteliti siswa.SD, siswa SMP, siswa SMA,
mahasiswa, dan umumnya.
Ø Dapat dipercaya
Sumber
data (narasumber) harus diperoleh dari sumber yang tepat.Misalnya data tentang
harga sayur diambil dari tukang sayau, data tentang pencari diambil dari
Depnaker, dan sebagainya.
Statistik
dalam dunia pendidikan dapat dirasakan manfaatnya oleh para pemakai (seperti
peserta didik, mahasiswa, peneliti, dll) apabila banyak para menunjang
kelancaran tugas para “petugas” pendidikan tadi. Misalnya dipakai dalam
kegiatan evaluasi, statistic menjadi alat bantu untuk menganalisis dan
menyimpulakn data hasil evaluasi. Sebagai contoh, ketika para guru mengevaluasi
ketercapaian hasil pendidikan, biasaynya data yang terkumpul berbentuk data
kuantitatif sebelum diinterpretasikan menjadi data kualitatif.
Data
statistic yang ditemukan/dianalisi dalam dunia pendidikan biasanya berupa:
a.
Data prestasi
siswa (misalnya, nilai hasil tes, nilai rapor, nilai intelengensi dan
kepribadian, dll)
b.
Data tentang
peserta didik, tenaga pengajar, pegawai dan lulusan (misalanya, jumlah siswa,
guru berkualifikasi tertentu, lulusan yang melanjutkan/tidak melanjutakan,
presensi, dll)
c.
Data tentang
anggaran pendidikan (misalnya, belanja rutin pegawai, dana kesiswaan, dll)
d.
Data tentang
kepustakaan, administrative, danperlengkapan (misalnya, jumlah buku menurt
kategori tertentu, jumlah alat sekolah, dll)
Dalam
sebuah penelitian, data statistika yakni berupa populasi maupun sampel.Peneliti
dapat melaksanakan penelitian yang bersifat penelitian populsia maupun
penelitian sampel.
Secara
sederhana, populasi dapat diartikan sebagai berikut:
a.
Populasi adalah
keseluruhan subjek penelitian (Suharsimi, 1998)
b.
Populasi adalah
kumpulan dari individu dengan kualitas serta denga ciri-ciri yang ditetapkan
(Nazir, 1983)
c.
Sekumpulan
objek yang lengkap dan jelas (Vincent, 1980)
Berdasarkan pengertian tersebut, dapat
disimpulakn bahwa populasi adalah keseluruhan objek penelitian yan dapat
terdiri dari manusai, benda, hewan, dan tumbuhan, gejala, nilai tes, atau
peristiwa sebgai sumber data yang mewakili karakteristik tetentu dalam suatu
penelitian (Nawawi, 1983).
Ada
beberapa jenis populasi yang perlu diketahui beradasarkan penggolangan, yaitu
sebgai berikut.
Berdasarkan
jumlahnya populsi dapat digolongkan menjadi populasi terbatas dan populasi
tidak terbatas.
a.
Populasi
terbatas
Populasi
terbatas adalah sumber data yang jelas batasnya secra kuantitatif sehingga
relative dapat dihitungkan jumlahnya.
b.
Populasai tak
terbatas
Populasi
tak terbatas adalah sumber data yang tidak dapat ditentukan batasnya sehingga
realtif tidak dinyatakan dalam bentuk jumlah.
Berdasarkan
sifatnya, populasi dapat digolongkan menjadi populasi homogen dan populasi
heterogen.
a.
Populasi
homogen
Populasi
homogen adalah sumber data yang unsunrnya memiliki sifat yang sama sifat yang
sam sehingga tidak perlu mempersoalkan jumlahnya yang kuantitatif.
b. Populasi heterogen
Populasi
heterogen adalah sumber datanya yang memiliki sifat atau keadaan yang
bervariasi sehingga perlu ditetapkan batas-batasnya, baik secara kualitatif
maupun kuantitaif.
Hasil
dari objek pada populasi yang diteliti harus dianalisis untuk ditarik
kesimpulan itu berlaku untuk seluruh pola.
Dalam
melaksanakan penelitian, walaupun tersedia populasi yang terbatas dan homogeny
adakalanya peneliti tidak melakuka pengumpulan data secara populasi, teatapi
mengambil sebagian dari populasi yang dianggap mewakili populasi
(reprenstatif). Hal ini berdasarakn pertimbangan yang logis, sperti
kepraktisan, keterbatasan biaya, waktu , dan adanya percobaan yang bersifat
merusak, misalnya untuk mengetahui daya tahan lampu pijar kemudian mencatat
lamanya waktu hidup.
Dengan
meneliti sebagian dari populasi (sampel) dapat diharapkan bahwa hasil yang
diperoleh akan memberikan gambaran yang sesuai dengansifat populasi yang bersangkutan.
Jadi, penelitian hanya dilakukan terhadap sampel, tetapi kesimpulan yang
diperoleh akan digeneralisasikan terhadap populasi

Dalam
menyelidiki suatu masalah selalu diperlukan data. Data dapat diartikan sebagai
keterangan yang diperlukan untuk memecahkan suatu masalah.
Berikut ini
diberikan macam-macam data ditinjau dari beberapa segi.
1.
Menurut
Sifatnya,
a.
Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang tidak
berbentuk angka. Misalnya penjualan merosot, mutu barang naik, karyawan resah,
harga daging naik, dan sebagainya
atau data yang berbentuk kategori atau atribut.
Contoh 1:
§
Harga emas hari ini, mengalami
kenaikan.
§
Sebagian dari produksi barang “A”
pada perusahaan “x” rusak.
b.
Data
Kuantitatif
Data kuantitatif ialah data yang
berbentuk bilangan (angka).
Contoh 2:
§ Luas bangunan
hotel itu 5700
.

§ Tinggi badan Sandy mencapai 170 cm
Data
kuantitatif dibagi menjadi dua bagian yaitu, :
b.1 Data
Diskrit
adalah
data yang diperoleh dengan cara menghitung atau membilang.Data yang
diperoleh tidak mungkin berbentuk pecahan.
Contoh 3:
·
Banyaknya kursi
yang ada di ruangan ini ada 75 buah
·
Jumlah siswa
yang mengikuti mata kuliah ini mencapai 110
orang
b.2 Data
Kontinu
adalah
data yang diperoleh dengan cara mengukur.Pada data
ini, angka-angkanya merupakan deretan angka yang sambung
menyambung.
Contoh
4:
·
Panjang benda
itu adalah 15 cm.
·
Jarak antara kota Bandung dengan kota Cirebon
adalah 130 km
2. Menurut Cara Memperolehnya
Dalam
hal ini dibagi menjadi dua bagian yaitu:
a.
Data Primer
Adalah data
yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh suatu organisasi serta diperoleh
langsung oleh objeknya atau
bersumber dari tangan pertama (first hand data).
Contoh 5.
Pemerintah
melalui Biro Pusat Statistik (BPS) ingin mengetahui jumlah penduduk Indonesia, maka BPS
mengirimkan petugas-petugasnya untuk mendatangi secara langsung rumah
tangga-rumah tangga yang ada di Indonesia.
.
b.
Data Sekunder
adalah
data yang diperoleh dalam bentuk sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah oleh
pihak lainatau bersumber dari
tangan kedua(scond hand data).Biasanya
data itu dicatat dalam bentuk publikasi-publikasi.
Contoh
6:
Misalkan
seorang peneliti memerlukan data mengenai jumlah penduduk di sebuah kota dari
tahun 1960 sampai 1970, maka orang itu dapat memperolehnya di BPS.
3. Menurut
cara
menyusun angka.
Ditinjau dari segi cara menyusun angkanya
data statistik dapat dibagi menjadi tiga macam,yaitu:
1. Data nominal, ialah data statistik yang cara menyusun
angkanya didasarkan atas pengolongan atau klasifikasi tertentu..
Contoh :
Data statistik
tentang jumlah siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri dalam tahun ajaran 1984/1985,
dilihat dari segi tingkat kelas dan jenis kelaminnya, seperti terterah pada
tabel di bawah ini,
Kelas
|
Jenis kelamin
|
Jumlah
|
|
Pria
|
Wanita
|
||
III
|
50
|
34
|
84
|
II
|
48
|
44
|
92
|
I
|
72
|
52
|
124
|
jumlah
|
170
|
130
|
300
|
2. Data ordinal, juga disebut data urutan, yaitu data
statistik yang cara menyusun angkanya berdasarkan urutannya.
Contoh :
Misalkan dari
sejumlah 5 orang finalis dalam lomba baca puisi diperoleh skor hasil penilaian
dewan juri, sebagaimana tertera pada tabel. Angka 1,2,3,4,5 yang tercantum pada
kolom terakhir kita sebut data ordinal ( urutan 1 = juara pertama, urutan 2 =
juara kedua, dst. )
Nomor urut
|
Nomor undian
|
Nama
|
Skor
|
Urutan
kedudukan
|
1
|
031
|
451
|
4
|
|
2
|
115
|
497
|
2
|
|
3
|
083
|
427
|
5
|
|
4
|
024
|
568
|
1
|
|
5
|
056
|
485
|
3
|
3. Data interval, ialah data statistik dimana terdapat jarak
yang sama diantara hal-hal yang sedang diselidiki atau dipersoalkan.
4.
Menurut bentuk
angkanya,
Ditinjau dari segi angkanya,data statistik
dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu:
a.
Data tunggal,
ialah data statistik yang masing-masing angka merupakan
satu unit, dengan kata lain data tungal adalah data statistik yang
angka-angkanya tidak dikelompok-kelompokan.
Contoh :
Data hasil nilai ulangan harian 10
orang siswa :
78, 80, 87, 68, 79, 85, 83, 91, 84, 76
Nilai tersebut
angkanya merupakan satu unit, masing-masing angka tersebut berdiri sendiri dan
tidak dikelompokan
b.
Data kelompokan
ialah data statistik yang tiap-tiap unit
terdiri dari kelompok angka.
Contoh :
Data hasil
nilai ulangan harian 10 siswa, tetapi angkanya dikelompokkan misalnya :
95-91
|
90-86
|
85-81
|
80-76
|
Nilai
.5. Menurut waktu pengumpulannya,
Ditinjau dari segi waktu pengumpulannya data
statistik dapat dibedakan menjadi dua golongan,yaitu:
a.
Data seketika,
ialah
data statistik yang mencerminkan keadaan pada suaktu waktu (at a poin of time).
Contoh :
Data statistik tentang jumlah tenaga
pengajar di sebuah SMA tahun ajaran 2011/2012 ( hanya 1 tahun ajaran saja ).
b.
Data urutan waktu,
data
statistik yang mencerminkan keadaan atau perkembangan suatu hal, dari satu
waktu kewaktu lain secara berurutan.
Contoh :
Data statistik tentang jumlah tenaga pengajar
di sebuah SMA tahun ajaran 2004/2005 sampai dengan tahun 2012/2013.

Data
statisttik adalah data yang berwujud angka. Sebagai data angka,data statistik
memiliki beberapa sifat tertentu yaitu:
a.
Data statistik
memiliki nilai relatif atau nilai semu.
b.
Data statistik
memiliki nilai nyata atau nilai sebenarnya.
c.
Data statistik
memiliki batas bawah relatif, batas atas relatif batas bawah nyata dan batas
atas nyata.
d.
Data statistik
yang berbentuk data kelompokan memiliki nilai tengah atau titik tengah
(midpoint).
e.
Data statistik
sebagai data angka, dalam proses penghitungannya tidak menggunakan sistem
desimal (sistem perpuluhan)
f.
Data statistik
sebagai data angka dalam proses penghitungan menggunakan sistem pembulatan
angka tertentu

Dalam
dunia pendidikan dapat dijumpai bermacam-macam dasar statistik yang dapat
dianalisis dengan tekhnik statistik. Diantaranya dapat dikemukakan sebagai
contoh disini misalnya:
a. Data statistik
yang berkaitan dengan prestasi belajar anak didik,
Ø Nilai hasil ulangan
harian ( nilai hasil tes formatif )
Ø hasil ulangan umum ( nilai hasil tes sumatif
).
Ø Nilai hasil
ujian semester dan mid semester
b. Data statistik
yang berkaitan dengan keadaan anak didik,
Ø Jumlah anak
didik secara keseluruhan dari tahun ke tahun.
Ø Jumlah luusan /
abiturient / alumnus
c.
Data statistik
yang berkaitan dengan staf pengajar
d.
Data statistik
yang berkaitan dengan staf administrasi
e.
Data statistik
yang berkaitan dengan anggaran pendapatan dan belanja
f.
Data statistik
yang berkaitan dengan bidang perlengkapan
g.
Data statistik
yang berkaitan dengan bidang perpustakaan
h.
Data statistik
tentang angka prestasi anak didik, staf pengajar dan staf administrasi
2.3 Teknik
Pengumpulan Data
Teknik
pengumpulan data merupakan teknik pengambilan sampel dari sebuah populasi yang
menjadi sebuah objek teliti.

Teknik
pengambilan sampel atau teknik sampling adalah suatu teknik atau cara mengambil
smpel yang reprsentetif dari populasi. Pengambilan sampel ini harus dilakukan
sdemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang benar-benar berfungsi sebagai
contoh atau dapat menggambarkan keadaan opulasi yang sebenarnya.
Beberapa
cara pengambilan sampel penelitian yang lazim dilakukan adalah berikut ini:
a) Sensus
Cara
pengumpulan data, jika setiap anggota populasi diteliti satu persatu.Sensus
adalah pencatatan data secara menyeluruh (complete enumenation) terhadap elemen
yang menjadi objek penelitian, tanda perkecualian keuntungan menggunakan hasil
yang diperoleh merupakan nilai karateristik yang sebenarnya (true value) karena
sasaran penelitian mencakup keseluruhan objek yang berada dalam populasi.
Adapun
kelemahannya ialah, sensus merupakan cara pengumpulan data yang memakan waktu,
tenaga, biaya dan peralatan.
Contoh
7:
Misalkan
Kepala SMA “X” ingin mengetahui rata-rata tingi badan siswa-siswa di sekolahnya
yang berjumlah 600 orang. Apabila setiap siswa diukur tinggi badannya, kemudian
dicatat, maka cara pengumpulan data seperti ini dinamakan sensus.
b)
Cara Random
Cara
pengambilan sampel dengan teknik random disebut dengan random sampling, dan
sampel yang diperoleh disebut sampel random. Teknik random sampling memungkinkan
peneliti dapat mengambil sampel secara objektif karena setiap unit dalam yang
menjadi anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama utnuk dipilih menjadi
anggota sampel.
Random yang
digunakan dalam teknik ini bisa dalam bentuk
undian, ordinal, dan randomisasi dari table bilangan random.
Cara undian dilakukan dengan memberikan nomor pada
unit sampling dalam populasi, kemudian dilakukan pengundian satu persatu sampai
diperoleh jumlah yang sesuai dengan ukuran sampel yang ditentukan.
Cara ordinal dilakukan dengan membuat daftar secara
berurutan dari unit sampling yang pertama sampai yang terakhir, kemudian
diambik satu per satu dengan pola tetentu, misalnya diambil yang bernomor genap
atau yang bernomor ganjil atau mengguanakan kelipatan lima, sepulauh, lima
belas, dan sebagainya.
Cara ketiga yaitu dengan menggunakan table
bilangan random. Pengguanaan tabel bilangan random untuk mencari sampel dari
polpulasi dapat dilakukan sebagai berikut:
1.
Berilah nomor
pada semua unit yang menjadi anggota populasi. Misalnya untuk polpulasi sebesar
500, diberi nomor dari 000 sampai 500. Sampel yang akan diambil misalnya 20.
2.
Pilihlah
secara random baris dan kolom dari
daftar bilangan random yang akan digunakan, misalnya baris 2 kolom 10-14. Dari
baris kedua pada kolom 10-14, pilih secara berurutan ke bawah digit yang ketiga
pertamanya sesuai dengan nomor populasi.
3.
Bialangan yang
terambil dengan table random, adalah 414, 268, 164, 364, 243, 460, dan
seterusnya smapai diperoleh jumlah sampel yang diinginakn.
Sampling
ialah cara pengumpulan data dengan jalan mencatat atau meneliti sebagian kecil
saja dari seluruh element yang menjadi objek penelitian. Dengan kata lain,
sampling adalah cara mengumpulkan data dengan mencatat atau meneliti sampelnya
saja.
Kebaikan
sampling ialah, pekerjaan dan pengumpulan data akan dapat dilaksanakan dengan
waktu, tenaga, biaya dan alat yang relatif lebih kecil jika dibandingkan dengan
sensus.
Kelemahannya
ialah jika sampel tersebut tidak bersifat representatif, maka kesimpulan yang
dikenakan terhadap populasi akan tidak sesuai dengan kenyataan yang terdapat
pada populasi.
Tidak
semua anggota populasi yang diteliti, tetapi hanya sebagian anggota populasi
saja yang diteliti.Akan tetapi yang sebagian itu harus menggambarkan keadaan
populasi yang sebenarnya.Dengan demikian sebagian dari anggota populasi itu
dikatakan bersifat representatif.
Contoh:
Apabila
jumlah siswa yang diukur tinggi badannya hanya 60 orang saja, dengan perincian:
Kelas
I diambil 20 orang siswa,
Kelas
II diambil 20 orang siswa,
Kelas
III diambil 20 orang siswa,
Maka
cara pengumpulan data seperti ini dinamakan sampling.
c)
Cara strata
Penarikan
secara strata ini terutama ditujukan untu yang berkelompok (memiliki stratum),
dengan tujuan agar anggota populasi terpilih secara acak dan setiap kelompok
yang ada paada populasi dapat tewakili. Pada sampling itu, banyaknya sampel
pada setiap strata itu sama.
Misalnya kiat
akan meneliti penugasan siswa terhadap matematika. 30.000 siswa disebuah kabupaten, yang terdiri
dari 15.000 siswa SD, 10.000 siswa SMP, dan siswa SMA, samp[el yang dibuthkan
misalnya 600 orang.
Perhitungan sampelnya dapat dilakukan sebagai berikut:
Anggota sampel
sebanyak 600 siswa dari 30.000 siswa adalah 1/50. Maka untum siswa SD diambil
1/50 x 15.000= 300 siswa, untuk siswa SMP diambil 1/50 x 10.000 = 200 siswa,
dan untuk siswa SMA diambi 1/50 x 5.000= 100 siswa.
d)
Cara Quota
Pengambialn
data denga cara quota (quota sampling) didasari pada pertimbanagan-pertimbangan
tertentu dari peneliti. Jika peneliti mengambil sampel dari suatu penelitian
denga cara menentukan sejumlah anggota sampel secara quantum atau jatah, tekni
sampling semacam itu disebut dengan quota sampling.
Langkah-langkah
pengambilan sampel adalah menetapkan besarnya jumlah sampel yang diperlukan,
kemudian menetapaka jumlah atau banyaknya jatah, maka jatah atau quantum itulah
yang dijadikan dasar untuk mengambil unit sampel yang diperlakan.
e)
Cara sistematik
Cara sistematik
hampir sama dengan cara random, anmaun dilakuakan secara sistematik, yaitu
mengikuti suatu pola tertentu dari momor anggota polpulasi yang dipilih secara
random, berdasarakan jumlah sampel yang sudah ditetapakan sbelumnya.
Misalakan kiat
menghendaki sebuah sampel yang berukuran dari 60 ari sebuah populasi yang
berukuaran 600. Setelah setiap individu dari populasi diberi nomor urut 001
sampai 600, bagilah individu out menjadi 60 kelompok (subpopulasi), yang
setaiap kelompoknya trdiri dari 10 individu. Subpopulasi pertama beris individu
bernomor 001 sampai dengan 010, subpopulasi kedua berisi individu bernomor 011
sampai dengan 020, dan seterusnya sampai subpopulasi yang ke-60 berisi individu
yang bernomor 591 sampai dengan 600.

Prinsip umum
yang harus dipegang oleh siapa saja yang bermaksud menghimpun data
statistik ialah “ dengan waktu, tenaga,
biaya dan alat yang sehemat mungkin, dapatmenghimpun data yng lengkap, tepat
dan dapat dipercaya.
a.
Lengkap Datanya
“Lengkap” di sini mengandung pengertian
bahwa volume data sebagaimana yang direncanakan, dapat dicapai dengan
sebaik-baiknya; tidak ada dat atercecer atau terlupakan untuk dihimpun sehingga
mengakibatkan kesulitan dalam pnganalisisannya. Sudah tentu agar hal tersebut dapat dic
b.
Tepatnya Data
Yakni tepat
dalam hal :
1.
Jenis atau
macam datanya,pai dengan sebaik-baiknya, diperlukan adana perencanaan yang
tuntas.
2.
Waktu
pengumpulannya,
3.
Kegunaan sesuai
dengan tujuan pengumpulan data,
4.
Alat atau
instrumen untuk menghimpun data.
c.
Kebenaran Data
yang Dihimpun
Di samping data
itu merupakan dat yang benar, juga merupakan data yang bersumber dari pihak
yang memeng berkompeten untuk dimintai datanya. Jika tidak, kesimpulan yang
akan ditarik dengan mendasarkan diri pada data tersebut, akan menjadi jauh
menyimpang dari keadaan yang sebenarnya atau kurang sesuai dengan kenyataan
yang ada.
a.
Ditilik dari segi bentuk pelaksanaan kegiatan pengumpulan datanya,
pengumpulan data statistik kependidikan dapat berbentuk:
a.
Pengamatan
mendalam, yaitu pengamatan terhadap objek yang akan dicatat datanya dengan
persiapan yang matang, dilengkapi dengan instrumen tertentu.
b.
Wawancara
mendalam, yaitu pengumpulan data berbentuk pengajuan pertanyaan secara lisan.
c.
Angket, yaitu
cara pengumpulan data berbentuk pengajuan pertanyaan tertulis melalui sebuah daftar
pertanyaan yang sudah dipersiapkan sebelumnya.
d.
Pemeriksaan
dokumentasi yang ada dan mempunyai relevansi dengan tujuan penelitian.
e.
Tes, seperti: tes belajar, tes kepriabdian, tes kecerdasan, tes minat dan
perhatian.
2.4 Alat
Atau Instrumendata Statistik Pendidikan
Data
yang dikumpulakan dalam penelitian digunakan untuk menguji hipotesis atau
menjawab pertanyaan-pertanyaan telah dirumuskan. Karena data yang diperoleh
akan dijadikan landasan dalam mengambil kesimpulan, data yang dikumpulaka
haruslah data yang benar.
Agar
data yang dikumpulkan baik dan benar, instrument atau alat pengumpulannya
haruslah yang baik.
Ada
beberapa instrument atau alat pengumpualan data yang akan dibahas berikut ini
sesuai dengan teknik pengumpulan data.
a.
Tes
Tes
sebagai alat pengumpul dta adlah serangkaian pertanyaan-pertnyaaan atau latihn
yang digunakan untuk mengukur keterampilanpengeytahuan, intelegensi, kemampuan
atau individu yang dimilki oleh individu atau kelompok.
Ada beberapa
macam tes instrument pengumpul data, antara lain:
Ø Tes kepribadian
Tes
kepribadian adalah tes yang digunakan untuk mengungkapkan kepribaidan orang.
Ø Tes bakat
Tes
bakat atau talent adalah tes yang digunakan untuk mengukur atau untuk
mengetahui bakat seseorang.
Ø Tes prestasi
Tes
prestasi atau achievement test adalah tes yang digunakan untuk mengukur
pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu
Ø Tes intelegensi
Tes
intelengensi adalah tes yang digunakan untuk membuat penaksiran atau perikiraan
terhadap tingkat intelektual seseorang denga cara memberikan tugas kepada orang
yang di ukur intelegensinya.
Ø Tes sikap
Tes
sikap atau attitude test adalah tes yang digunakan untuk mengadakan pengukuran
terhadap berbagai sikap seseorang.
b.
Wawancara
Wawancara
adalah instrument pengumpul data yang digunakan untuk memperoleh informasi
langsung dari sumbernya. Ada beberapa faktor yang akan mempengaruhi arus
informasi dalam wawancara, yaitu: pewawancara, responden, pedoman wawancara,
dan situasi wawancara.
Pewawancara
adalah petugas pengumpul imformasi yang diharapan dapat menyampaiakan
pertanyaan dengan jelas dan merangsang responden untuk menjawab semua
pertanyaan dan mencatat semua informasi yang dibutuhkan dengan benar.
Responden
adalah pemberi informasi yang diharapakan dapat menjawab pertanyaan dengan
jelas dan lengakap.Dalam pelaksanaaan wawancara, diperlukan kesediaan dari
responden dan pewawancara.
Situasi
wawancara ini berhubungan dengan waktu dam tempat wawancara. Waktu dan tempat
wawanara yang tidak tepat dapat menjadikan pewawancara akan merasa canggung dan
responden pun merasa enggan untuk menjawab pertanyaan.
Berdasarkan
sifat pertanyaan, wawancara dapat dibedakan menjad:
1.
Wawancara
terpimpin
Dalam
wawancar ini, pertanyaan diajukan menurut daftar pertanyaan yang telah disusun.
2.
Wawancara bebas
Pada
wawancara ini terjadi tanya-jawab bebas antara pewawancara dan responden,
teatapi pewawancara mnggunakan tuhiuan penelitian sebagai pedoman. Kebalikan
wawancara ini adalah respomden tidak
menyadari sepenuhnya bahwa ia sedang diwawancarai.
3.
Wawancara bebas
terpimpin
Wawancara
ini merupakan gabungan dari wawancara bebas dan wawancara terpimpin. Dalam
pelaksanaanya, pewawancara membawa pedoman yang hanya merupakan garis besar
tentang hal-hal yang akan ditanyakan.
c.
Angket
Angket
atau kuisioner adalah instrument pengumpul data yang digunakan dalam teknik
komunikasi tak langsung, artinya responden secara tidak langsung menjwab daftar
pertanyaan tertulis yang dikirim melalui media tertentu.
Tujuan
penyebaran angket adalah mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah
adri esponden tanpa merasa khwatir bila responden memberikan jawaban yang tidak
sesuai dengan kenyataan dalam pengisian daftar pertanyaan.
Ada
beberapa angket yang sering digunakan:
4.
Angket
berstruktur
Dalam
angket berstruktur jawaban yang diajaukan sudah di sediakan. Responden diminta
untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan dirinya (pertanyaan bersifat
tertutup)
5.
Angket tak
berstruktur
Pada
angket ini, pertanyaan yang diajukan dalam bentuk pertanyaan terbuka.Jadi,
responden diberikan kebebasan untuk menjwab pertanyaan sesuai pendapatnya sendiri.
1.
Jika kita memperhatikan statistika, maka secara garis
besar fungsi-fungsinya adalah...
a.
Pengumpulan data, penarikan kesimpulan, pengolahan dan
penganalisaan data, pembuatan keputusan
b.
Pengumpulan data, pengolahan dan penganalisaan data,
penarikan kesimpulan, pembuatan keputusan
c.
pengolahan dan penganalisaan data, Pengumpulan data,
penarikan kesimpulan, pembuatan keputusan
d.
Pengumpulan data, pengolahan dan penganalisaan data,
pembuatan keputusan, penarikan kesimpulan
2.
Pernyataan “ Ukuran beberapa buku yang terdapat di rak
buku” merupakan contoh dari...
a.
Data kuantitatif
b.
Data kualitatif
c.
Data diskrit
d.
Data Kontinu
3.
Data mentah adalah..
a.
Data yang belum mengalami pengolahan apapun
b.
Data yang sudah jadi
c.
Data yang sudah mengalami pengolahan dan siap untuk
dianalisis
d.
Data yang sedang dianalisis
4.
Seorang pettugas dari kantor kecamatan sedang
mengumpulkan data tentang penghasilan setiap bulan dari setiap keluarga yang
ada di perumahan “A” . Karena berbagai hal petugas tadi hanya mendatangi 60
orang kepala keluarga dan diwawancarai. Pengumpulan data dilakukan dengan cara
seperti diatas disebut...
a.
Sensus
b.
Sampel
c.
Populasi
d. Sampling
5.
Dari soal no.4 diatas, setelah dihitung ternyata
rata-rata penghasilan setiap keluarga Rp. 200.000,00/Per bulan. Nilai
Rp.200.000,00/Perbulan ini dinamakan...
a.
Parameter
b.
Data statistik
c.
Statistik
d. Sampel
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Data adalah
bentuk jamak dari datum. Data merupakan keterangan-keterangan tentang suatu
hal, dapat berupa suatu yang diketahui atau yang dianggap atau anggapan. Atau
suatu fakta yang digambarkan lewat angka, simbol, dan lain-lain. Data juga
terdiri atas berbagai jenis. Jenis data secara garis besarnya dapat dibagi atas
dua macam, yaitu data dikotomi/ diskrit dan data kontinum.
Tingkatan data jika diurutkan dari yang
terendah ke yang tertinggi, yaitu: 1)data nominal, 2) data ordinal, 3) data
interval, dan 4)data rasio.
Berdasarkan
sumber pengambilannya, data dibedakan atas dua, yaitu data primer dan data
sekunder. Data Primer merupakan data yang diperoleh atau di kumpulkan langsung
di lapangan oleh orang-orang yang melakukan penelitian atau yang bersangkutan
yang memerlukannya. Sedangkan data
sekunder merupakan data yang diperoleh atau di kumpulkan oleh orang yang
melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada.
Berdasarkan
waktu pengumpulannya, data dibedakan atas dua, yaitu data berkala dan data
seketika. Data Berkala (time series data) adalah data yang terkumpul
dari waktu ke waktu untuk memberikan gambaran perkembangan suatu kegiatan atau
keadaan. Sedangkan data seketika (cross section data) merupakan data yang terkumpul pada
suatu waktu tertentu untuk memberikan gambaran perkembangan suatu kegiatan atau
keadaan pada waktu itu.
DAFTAR PUSTAKA
Hasan,
Iqbal. 2010. Analisis Data Penelitian
Dengan Statistika. Jakarta: PT Bumi Aksara
Herryanto, Narr &Akib Hamid. 2007. Statika dasar. Jakarta:Universitas
Terbuka
http://tp.jurnal.unesa.ac.id/info/2/jurnal -tp diakses
tgl 24 Sepetember 2013
http://www.emkalah
.com/2013/01/statiska-pendidikan.html?m=1 diakses pada tgl 22 Seeptember 2013
Sudijono,
Anas. 2010. Pengantar Statistik
Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers
Sudijono, Anas.2008. Pengantar
Statiska Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Supranto,
Johanes. 2008. Statistika : Teori Dan
Aplikasi, jilid 1, Edisi Ketujuh. Jakarta: PT Erlangga
Usman,
Husaini dan R. Purnomo Setiady Akbar. 2011.
Pengantar Statistika. Jakarta : Bumi Aksara
No comments:
Post a Comment